Islam Mosque 2 Menggapai Taubatan Nasuha: Islam yang Benar dan Fitnah Wahabi

3 November 2013

Islam yang Benar dan Fitnah Wahabi

      
            Islam yang benar tentu saja adalah Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa salam dan dianut oleh para Shahabat-shahabatnya dan orang-orang shalih yang mengikuti mereka, yaitu islam berdasarkan Al-Qur'an dan Al-Hadits dan sesuai dengan pemahaman shahabat.
           Yang kemudian dikenal dengan istilah Islam Sunni atau Ahlus Sunnah Wal Jamaah, yaitu Islam yang teguh di atas Sunnah (seluruh ajaran Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa salam) dan mengikuti para jamaah (para shahabat dan orang-orang yang mengikutinya).
           Juga dikenal dengan istilah Salafiyah (islam yang mengikuti para salafush shalih, yaitu para Shahabat, Tabi'in/murid Shahabat, Tabi'ut Tabi'in/murid Tabi'in, dan orang orang yang mengikutinya) dan, sungguh inilah Islam yang dianut oleh para imam madzhab ahlus sunnah yang 4, Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi'i dan Imam Ahmad bin Hambal, dan ini pulalah yang dianut oleh para orang-orang shalih yang lain, seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Tirmidzi, Syekh Al-Albani dan lain-lain yang tentunya sangat banyak jumlahnya.
            Islam inilah yang bukan islam hizby/aliran yang berpercah belah dan fanatik terhadap kelompoknya, namun islam yang menyatukan seluruh kaum muslimin di atas 1 jalan kebenaran dan berpegang teguh kepada dalil, baik dari Al-Qur'an maupun hadits shahih.

Sesuai dengan ayat:

“Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.” (QS. Al-An’am: 153)

dan sabda Nabi:

"Hendaklah kalian berpegang dengan sunnahku, sunnah para khalifah yang lurus dan mendapat petunjuk, berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah dengan gigi geraham. Jauhilah oleh kalian perkara-perkara baru (dalam urusan agama), sebab setiap perkara yang baru adalah bid’ah dan setaip bid’ah adalah sesat.” (HR. Abu Daud no. 3991, At-Tirmizi no. 2600, dan Ibnu Majah no. 42 dengan sanad yang shahih)

         Namun sayangnya ada sebagian orang yang benci dengan kebenaran dan mencintai kefanatikan pada kelompoknya, sehingga memunculkan istilah baru yaitu WAHABI, yang mereka masukkan orang-orang bertauhid dan berpegang teguh dengan ajaran Nabi ke dalamnya.
         Mereka menyandarkan istilah wahabi itu pada Muhammad bin Abdul Wahab, ulama yang justru membersihkan kesyirikan dan kebid'ahan di tanah Arab. Lalu mereka memfitnah 'wahabi' itu dengan berbagai fitnahan tanpa bukti yang valid, menuduh mereka mengkafirkan kaum muslimin lainnya, menuduh mereka haus darah kaum muslimin, menuduh mereka melakukan konspirasi dengan yahudi dan tuduhan-tuduhan lainnya.
          Padahal. Sebenarnya fitnah mereka itu tepatnya untuk kelompok khawarij (aliran islam radikal yang dulu membunuh Khalifah Utsman bin Affan dan Khalifah Ali Bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhum).

          Itulah yang sesungguhnya terjadi sekarang. Bukalah matamu dan hatimu wahai saudaraku. Jangan sampai engkau mengikuti islam tanpa tahu apa sebenarnya islam itu dan cuma mengikuti orang-orang banyak. Padahal kebenaran bukan dilihat dari jumlah pengikut, tapi kebenaran adalah apa yang sesuai dengan Al-Qur'an dan Al-Hadits.
         Semoga Allah memberi kita hidayah dan kekuatan untuk selalu berada di atas jalan kebenaran di tengah zaman yang penuh fitnah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar