Islam Mosque 2 Menggapai Taubatan Nasuha

9 Januari 2015

Ustadz Sumber Belajar Agama Islam di Yogyakarta dan Jadwal Kajian Rutin Sekitar Jogja

Beberapa Ustadz, sumber kami belajar agama Islam di Jogja:

1. Ust. Aris Munandar M.Pi -hafidzahullahu ta'ala: beliau ustadz yang paling kami kagumi. Beliau mengajar di pondok Hamalatul Qur'an, namun selalu 'mampir' ke pogung tiap hari selasa-rabu-jumat malam, dan sabtu-ahad pagi untuk menyampaikan ilmu kepada kami. Dalam setiap kajian yang beliau berikan selalu ada saja ilmu 'baru'. Memiliki banyak sekali referensi dalam tiap materi yang beliau sampaikan....

jadwal kajian rutin:
1. Selasa Ba'da Maghrib dan Ba'da Isya'/ kitab Qoulul Mufid (Masjid Al Ashri)
2. Rabu Ba'da Maghrib / tafsir Surat Al An'am (Masjid Al Ashri, pogung rejo)
3. Jumat Ba'da Maghrib / Syarh Bulughul Maram (Masjid Pogung Raya)
4. Sabtu Ba'da Shubuh (Masjid Pogung Raya)
5. Ahad Ba'da Shubuh (Masjid Al Ashri, pogung rejo)

2. Ust. Afifi Abdul Wadud BA -hafidzahullahu ta'ala: kajian beliau adalah sumber utama kami meningkatkan motivasi untuk menjadi Zuhud dan menghilangkan cinta dunia, meningkatkan motivasi menuntut ilmu akhirat dan menghilangkan futur (malas). Dalam setiap kajiannya selalu beliau sampaikan dengan semangat membara dan seringkali mengajak murojaah kajian sebelumnya dengan kami...

jadwal kajian rutin:
1. Senin Ba'da Maghrib (Masjid Al Ikhlash, Karangbendo)
2. Rabu Ba'da Maghrib  (Masjid Pogung Raya)
3. Jumat Ba'da Maghrib (Masjid Al Ikhlash, Karangbendo)
4. Sabtu Ba'da Maghrib (Masjid Pogung Raya)


3. Ust. Zaid Susanto Lc -hafidzahullahu ta'ala: Beliau adalah Ustadz paling kharismatik di jogja menurut pandangan kami. kajian beliau selalu disampaikan dengan bahasa yang mudah dicerna oleh peserta. Sangat istiqomah dalam pembahasan sebuah kitab: Bahjatun Nadhirin (syarh Riyadush Shalihin) yang sudah dibahas lebih dari 7 tahun. Sangat direkomendasikan bagi yang ingin mengajak teman yang 'baru' atau 'belum ngaji' untuk mengikuti kajian beliau.

jadwal kajian rutin:
1. Ahad Ba'da Maghrib / Bahjatun Nadhirin (Masjid Al Hasanah, utara mirota kampus UGM)


4. Ust. Abduh Tuasikal ST. M.Sc -hafidzahullahu ta'ala: beliau adalah ustadz yang kami sangat ingin ikuti jejak nya. Belajar di UGM lalu melanjutkan S2 di Arab Saudi sembari menuntut ilmu agama disana. Salah satu kelebihan dari kajian beliau adalah biasanya ada sesi pertanyaan setelah kajian selesai. Seringpula beliau membagikan buku hasil buah karya beliau secara cuma-cuma pada semua peserta.


jadwal kajian rutin:
1. Selasa Ba'da Maghrib / Riyadush Shalihin (Masjid Siswa Graha, Pogung Kidul)
2. Kamis Ba'da Maghrib dan Ba'da Isya'/ Matan Abu Sujak dan Arbain An Nawawi  (Masjid Al Ikhlash, Karangbendo)


Beberapa ustadz lainnya yang juga rutin mengisi kajian di joga (khususnya di sekitar UGM):

1. Ust. Amir As Soronjiy Lc (Senin Ba'da Isya', Masjid Al Mu'min, Jl. Kaliurang KM 5,6)
2. Ust. Sulaiman Rasyid (Sabtu Ba'da Maghrib, Masjid Pogung Dalangan)
3. Ust. Ammi Nur Baits (Senin Ba'da Maghrib, Masijid Al Mustaqim Baru, Sendowo)
4. Ust. Abu Salman (Ahad Ba'da Isya', Wisma Misfallah Thalabul 'Ilmi, Pogung kidul)
-hafidzahumullahu ta'ala

Mewakili seluruh thalabul 'ilmi, kami ucapkan jazakumullah khairan kepada para ustadz secara umum yang telah membagikan 'cahaya' kepada kami semua yang masih buta dan meraba-raba kebenaran...

Pesan kami untuk para thalabul 'Ilmi terkhusus di jogja:
Mari manfaatkan kesempatan emas untuk mengambil ilmu sebanyak-banyaknya dari kajian-kajian yang ada. Mumpung masih ada kesempatan, kesehatan, dan waktu luang.... Dan karena penyesalan selalu datang terlambat.
Jangan lupa juga ajak saudaramu yang lain, baik yang belum ataupun sudah 'ngaji' untuk bersama-sama mendatangi majelis ilmu. Karena terkadang hanya dengan sebuah ajakan, pintu hati seseorang bisa terbuka untuk menerima hidayah...

ditulis oleh: Abu Abdillah Muhammad Firdaus (Yogyakarta, 17 Rabiul awal 1436 / 8 Januari 2015 M)

3 November 2013

Islam yang Benar dan Fitnah Wahabi

      
            Islam yang benar tentu saja adalah Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa salam dan dianut oleh para Shahabat-shahabatnya dan orang-orang shalih yang mengikuti mereka, yaitu islam berdasarkan Al-Qur'an dan Al-Hadits dan sesuai dengan pemahaman shahabat.
           Yang kemudian dikenal dengan istilah Islam Sunni atau Ahlus Sunnah Wal Jamaah, yaitu Islam yang teguh di atas Sunnah (seluruh ajaran Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa salam) dan mengikuti para jamaah (para shahabat dan orang-orang yang mengikutinya).
           Juga dikenal dengan istilah Salafiyah (islam yang mengikuti para salafush shalih, yaitu para Shahabat, Tabi'in/murid Shahabat, Tabi'ut Tabi'in/murid Tabi'in, dan orang orang yang mengikutinya) dan, sungguh inilah Islam yang dianut oleh para imam madzhab ahlus sunnah yang 4, Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi'i dan Imam Ahmad bin Hambal, dan ini pulalah yang dianut oleh para orang-orang shalih yang lain, seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Tirmidzi, Syekh Al-Albani dan lain-lain yang tentunya sangat banyak jumlahnya.
            Islam inilah yang bukan islam hizby/aliran yang berpercah belah dan fanatik terhadap kelompoknya, namun islam yang menyatukan seluruh kaum muslimin di atas 1 jalan kebenaran dan berpegang teguh kepada dalil, baik dari Al-Qur'an maupun hadits shahih.

Sesuai dengan ayat:

“Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.” (QS. Al-An’am: 153)

dan sabda Nabi:

"Hendaklah kalian berpegang dengan sunnahku, sunnah para khalifah yang lurus dan mendapat petunjuk, berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah dengan gigi geraham. Jauhilah oleh kalian perkara-perkara baru (dalam urusan agama), sebab setiap perkara yang baru adalah bid’ah dan setaip bid’ah adalah sesat.” (HR. Abu Daud no. 3991, At-Tirmizi no. 2600, dan Ibnu Majah no. 42 dengan sanad yang shahih)

         Namun sayangnya ada sebagian orang yang benci dengan kebenaran dan mencintai kefanatikan pada kelompoknya, sehingga memunculkan istilah baru yaitu WAHABI, yang mereka masukkan orang-orang bertauhid dan berpegang teguh dengan ajaran Nabi ke dalamnya.
         Mereka menyandarkan istilah wahabi itu pada Muhammad bin Abdul Wahab, ulama yang justru membersihkan kesyirikan dan kebid'ahan di tanah Arab. Lalu mereka memfitnah 'wahabi' itu dengan berbagai fitnahan tanpa bukti yang valid, menuduh mereka mengkafirkan kaum muslimin lainnya, menuduh mereka haus darah kaum muslimin, menuduh mereka melakukan konspirasi dengan yahudi dan tuduhan-tuduhan lainnya.
          Padahal. Sebenarnya fitnah mereka itu tepatnya untuk kelompok khawarij (aliran islam radikal yang dulu membunuh Khalifah Utsman bin Affan dan Khalifah Ali Bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhum).

          Itulah yang sesungguhnya terjadi sekarang. Bukalah matamu dan hatimu wahai saudaraku. Jangan sampai engkau mengikuti islam tanpa tahu apa sebenarnya islam itu dan cuma mengikuti orang-orang banyak. Padahal kebenaran bukan dilihat dari jumlah pengikut, tapi kebenaran adalah apa yang sesuai dengan Al-Qur'an dan Al-Hadits.
         Semoga Allah memberi kita hidayah dan kekuatan untuk selalu berada di atas jalan kebenaran di tengah zaman yang penuh fitnah ini.

"Assalamu'alaikum atau Assalamu'alaika? Mana yang Benar?"

Assalamu'alaikum atau assalamu'alaika? Mana yang benar? Mungkin ada sebagian dari kita yang berpikir ketika memberi salam pada 1 orang kenapa bilangnya assalamu'alaikum bukannya assalamu'alaika atau assalamu'alaiki?

Memang dalam bahasa arab -kum adalah dhomir (kata ganti) untuk orang ke-2 jamak (kalian), -ka adalah dhomir untuk orang ke-2 tunggal laki-laki (kamu), dan -ki adalah dhomir untuk orang ke-2 tunggal perempuan (kamu.

Jadi mengucapkan salam dengan "Assalamu'alaika/assalamu'alaiki" atau "Assalamu'alaika ya akhi" ketika bertemu dengan 1 orang itu adalah benar dan hal ini ada contohnya dari Rasulullah Shalallahu 'alihi wassalam:

Abir bin Muslim berkata :Saya melihat seseorang yang manusia selalu bersandar kepada pendapatnya, tidaklah ia mengatakan sesuatu kecuali mereka akan bersandar kepadanya. Saya berkata: siapa ini ? maka mereka berkata: ini adalah Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam , maka saya berkata :“Alaikassalam wahai rasulullah…”sebanyak 2 kali.Maka beliau berkata :Janganlah engkau berkata ‘alaikassalam, tetapi katakanlah Assalamu’alaika sesungguhnya ‘Alaikassalam adalah penghormatan kepada mayit. (Riwayat Abu Dawud, 4084. Dishahihkan oleh Al Albani)

Namun ada kaedah pula bahwa dibolehkan menjamakkan kata ganti sebagai bentuk penghormatan, dan hal ini juga dicontohkan oleh Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam:

Hal ini berdasarkan hadits dari ‘Imran bin Hushain radiallau ‘anhu, ia berkata: “Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengucapkan , Assalaamu’alaikum’. Maka dijawab oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam kemudian ia duduk, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sepuluh’. Kemudian datang lagi orang yang kedua, memberi salam, ‘Assalaamu’alaikum wa Rahmatullaah.’ Setelah dijawab oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ia pun duduk, Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Dua puluh’. Kemudian datang orang ketiga dan mengucapkan salam: ‘Assalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wa baraakaatuh’. Maka dijawab oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian ia pun duduk dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Tiga puluh’.” (Hadits Riwayat Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad no. 986, Abu Dawud no. 5195, dan At-Tirmidzi no. 2689 dan beliau meng-hasankannya).

Intinya terserah baik memberi salam dengan lafadz Assalamu'alaika atau Assalamu'alaikum adalah sama-sama benarnya dan yang terpenting mari menebar salam antar sesama muslim baik kita sudah mengenalnya ataupun belum kenal. Sesuai dengan hadits:

"Tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Dan kalian tidak dikatakan beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan sesuatu yang jika dilakukan akan membuat kalian saling mencintai? Sebarkan salam diantara kalian” (HR. Muslim, no.54)

“Jika seorang mukmin bertemu dengan mukmin yang lain, ia memberi salam padanya, lalu meraih tangannya untuk bersalaman, maka berguguranlah dosa-dosanya sebagaimana gugurnya daun dari pohon” (HR. Ath Thabrani dalam Al Ausath, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah 2/59)

Ketika datang rombongan penduduk Yaman, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: ‘Telah datang penduduk Yaman, mereka adalah orang-orang yang hatinya lebih halus dari kalian’. Anas bin Malik menambahkan: ‘Dan mereka juga orang-orang yang biasanya pertama kali menyodorkan tangan untuk bersalaman’” (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad, 967; Ahmad 3/212)

Namun perlu menjadi catatan, walau bersalaman dengan sesama muslim itu dianjurkan, namun tidak diperkenankan berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahram. Karena Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam bersabda:
 “Andai kepala salah seorang dari kalian ditusuk dengan jarum besi, itu masih lebih baik daripada ia menyentuh wanita yang tidak halal baginya”. (HR. Baihaqi dalam Syu’abul Iman no. 4544, dishahihkan oleh Al Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah no. 226)

Semoga bermanfaat. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sumber:
1. http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/senyum-salaman-dan-salam.html
2. http://salafyitb.wordpress.com/2007/06/21/assalamualaikum-atau-assalamualaika/
3. http://muslimah.or.id/akhlak-dan-nasehat/ucapkanlah-salam-jawablah-salam.html
4. http://badaronline.com/artikel/penulisan-lafazh-salam-dan-kekeliruannya.html

23 Agustus 2013

Ringkasan Kajian “Laporan Pengiriman Misi Kemanusiaan ke Suriah Tahap II”

“Laporan Pengiriman Misi Kemanusiaan ke Suriah Tahap II”
Kajian Ust. Abu Sa’ad, MA.
(Perwakilan Peduli Muslim yang baru saja pulang dari Suriah)
Masjid Al-Hasanah, Jogja
Jum’at, 16 Syawal 1434 / 23 Agustus 2013 M


1.    Tim dari Indonesia yang berangkat terdiri dari perwakilan dari Radio Muslim (Peduli Muslim), Yufid TV, dan Radio Rodja
2.    Sesampainya di Suriah ternyata bantuan melimpah di perbatasan Turki-Suriah tapi tidak ada bantuan sama sekali di lokasi konflik, jadi tim memutuskan untuk terjun langsung di daerah konflik.
3.    Bantuan diserahkan kepada para Mujahidin dan penduduk di Suriah yang bersikukuh tinggal di rumah dan tidak mau mengungsi untuk membantu para mujahidin
4.    Bantuan berupa logistik dan uang yang diserahkan kepada penduduk, sedangkan untuk para mujahidin diberikan ambulan untuk mengangkut para mujahidin yang terluka ataupun yang syahid
5.    Bantuan diserahkan secara langsung dari rumah ke rumah, karena jika langsung mengumpulkan penduduk akan langsung dijadikan sasaran bom dari tentara al-assad
6.    Rencananya tim akan mengumpulkan dana untuk membeli SELIMUT, karena kurang lebih dua bulan lagi musim dingin terjadi di suriah, sedangkan sudah sejak lama listrik untuk menyalakan penghangat mati. Banyak juga pengungsi yang tinggal di tenda-tenda yang akan mati kedinginan jika tidak memiliki penghangat. Harga satu selimut kurang lebih $15 (Rp 150 Ribu)
7.    Ada juga rencana untuk memberi Binatang Kurban bagi penduduk Suriah, yang sudah lama sekali tidak pernah makan daging
8.    Di Suriah ada sekitar 5000 keluarga yang terjepit di antara penduduk syiah, untuk mengeluarkan satu keluarga dibutuhkan $300 (Rp 3 juta), maka untuk mengeluarkan seluruh keluarga dibutuhkan Rp 15 Miliar
9.    Ke depannya insyaAllah bantuan-bantuan akan diserahkan pada misi kemanusiaan ke Suriah tahap tiga

Kekejian tentara latnatullah bashar al-assad yang diceritakan dalam kajian:
1.    Di daerah konflik suriah tidak ada sekolah, karena jika melihat ada orang-orang berkumpul akan langsung dijadikan target bom, bahkan ketika ada acara walimah pernikahan bom pun dijatuhkan yang menyebabkan pasangan dan seluruh tamu meninggal seketika itu juga
2.    Tentara al-assad mengebom rumah yang hanya dihuni para wanita dan anak-anak dengan roket-roket. Roket dijatuhkan dengan masing-masing jarak antar roket 200 meter hingga satu kampung hancur tanpa sisa.
3.    Tim pernah mendatangi rumah apartemen penduduk untuk menyerahkan bantuan, namun sesaat setelah keluar ternyata bagian depan apartemen itu langsung dihujani bom. Diduga pasukan al-assad sengaja mengincar tim pemberi bantuan dari Indonesia.
4.    Tim pernah mendatangi seorang yang tua dan buta. Ia bercerita bahwa kedua anaknya yang satu SMA dan satunya SMP telah mati syahid. Ketika itu anaknya berangkat ke sekolah, dan tidak menduga ada ‘pembersihan’ dari tentara al-assad. Para tentara itu menangkapi penduduk pria dan para pemuda. Yang tua dipenjara tanpa jelas nasibnya, sedangkan yang para pemuda (termasuk 2 anak orang tua tadi) dikumpulkan di dalam ruangan lalu diberondong tembakan peluru dan dibakar hingga hangus
5.    Ketika peperangan terjadi pasukan tentara laknatullah al-assad yg berada di depan adalah para ahlus sunnah yang dipaksa
6.    Perang yang terjadi di suriah tidak hanya perang  fisik saja, namun termasuk juga perang media, oknum al-assad pernah mengedit foto pembunuhan di meksiko, menguploadnya di internet dan menulisinya dengan pembunuhan di suriah, lalu memfitnah bahwa mujahidinlah yang mengedit foto itu dan menyebarkan foto bohong.
7.    Dua hari yang lalu (Rabu, 21 Agustus 2013), laknatullah al-assad menghujani penduduk di kota damaskus dengan racun kimia yang  menyebabkan ribuan nyawa penduduk yang tidak terlibat perang (kebanyakan anak-anak) menghilang seketika.

Pesan Ustadz Abu Sa’ad:
Muslim satu dan yang lainnya adalah saudara, maka tolonglah saudaramu di Suriah sana. Menolong tidak berarti harus terjun langsung, tapi bisa lewat sumbangan dana, dan jangan lupa dengan do’a.

Bahkan menyebarkan berita di jejaring sosial tentang apa yang terjadi di Suriah termasuk juga usaha jihad agar umat muslim yang lain tahu dan bisa membantu.

“Seorang muslim adalah saudara muslim yang lainnya” (HR. Muslim no. 2564)

“Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebtu menolong saudaranya.” (HR. Muslim no. 2699)


Untuk Mengetahui berita terpercaya tentang Suriah, silakan dilihat di:
Syria Care-Indonesia:
https://www.facebook.com/Syria.Care.Indonesia
http://syria-care.blogspot.com

Peduli Muslim:
https://www.facebook.com/Peduli.Muslim
http://www.pedulimuslim.com

Untuk Donasi:
Bank BNI Syariah Yogyakarta, no. rekening 0293.191.838 a.n. Peduli Muslim YPIA
Disarankan untuk memberikan konfirmasi via sms ke nomor CP:  089615464449


22 Agustus 2013

Ringkasan Kajian : Hak-Hak Para Ulama (Ustadz Abdullah Roy, MA.)

HAK-HAK PARA ULAMA (K1)
Kajian Ustadz Abdullah Roy, MA.
(Lulusan S2 Universitas Islam Madinah)
Di Masjid Pogung Raya (MPR)
14 Syawal 1434 / 21 Agustus 2013 M

Hak-hak para Ulama
1. Mencintai mereka karena Allah Ta'ala
2. Menghormati mereka
3. Mengambil ilmu dari mereka
4. Berhati-hati dalam menyalahkan mereka (harus dengan ilmu)
5. Mencarikan udzur untuk ulama yang diduga salah dan tetap husnudzan
6. Sadari bahwa tidak ada seseorang yang lepas dari celaan manusia
7. Tidak menjauhi mereka walaupun mereka melakukan kesalahan yang sedikit

Dalil-dalil dan Perkataan Bijak:

1. "Sesungguhnya kalian sekarang ini pada zaman yang masih banyak Ulamanya (zaman para shahabat), sedikit khutoba' (tukang ceramahnya). Dan sesungguhnya setelah kalian akan datang suatu zaman yang banyak khutoba' (tukang ceramahnya) dan sedikit Ulamanya." (diriwayatkan oleh al-Bukhary dalam Adabul Mufrad: 789, Shahih)
*khutoba' yang dimaksud adalah orang yang pandai bicara saja tanpa mempunyai ilmu
*Ulama yang dimaksud adalah orang yang ahli dalam ilmu agama

2. "Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya di antara jalan menuju surga. Sesungguhnya malaikat meletakkan sayapnya sebagai tanda ridho pada penuntut ilmu. Sesungguhnya orang yang berilmu dimintai ampun oleh setiap penduduk langit dan bumi, sampai pun ikan yang berada dalam air. Sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu dibanding ahli ibadah adalah seperti perbandingan bulan di malam badar dari bintang-bintang lainnya. Sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi. Sesungguhnya Nabi tidaklah mewariskan dinar dan tidak pula dirham. Barangsiapa yang mewariskan ilmu, maka sungguh ia telah mendapatkan keberuntungan yang besar.” (HR. Abu Daud no. 3641. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

3. “Siapa yang menghina ulama, akan hilang akhiratnya. Siapa yang menghina umara’ (pemerintah), akan hilang dunianya. Siapa yang melecehkan teman-temannya, akan hilang muruahnya (kehormatannya).” (Imam Ibnul Mubarak)

4. "Maka bertanyalah pada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui" (An-Nahl:43 & Al-Anbiya':6)

5. "Tidak ada jalan untuk kita selamat dari celaan manusia, lihatlah perkara yang ada padanya kebaikan bagi dirimu dan berpegang teguhlah." (Imam As-Syafi'i)

6. “Tidak termasuk golongan kami; orang yang tidak menghormati yang lebih tua, tidak menyayangi yang lebih muda, dan tidak mengetahui hak seorang ulama.” (HR. Ahmad (V/323) dan al-Hakim, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani)

8 Agustus 2013

Kesalahan Tanpa Sadar Pakaian Wanita Bahkan Yang Sudah Berjilbab


Menurut penelitian, masih dijumpai beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh para wanita bahkan yang sudah berjilbab sekalipun, baik disadari maupun tidak:

1. Kadang tangannya masih kelihatan melebihi telapak tangan
padahal batas aurat wanita yang dibolehkan terlihat secara umum hanya muka dan telapak tangan.

2. Kakinya dibiarkan terbuka tanpa menggunakan kaos kaki atau sepatu padahal telapak kaki dan kaki adalah juga aurat wanita.

3. Dadanya masih belum tertutup oleh jilbabnya
padahal dada juga harus ditutup oleh kerudung

4. Memakai jilbab model punuk unta
padahal ada hadits bahwa wanita yang kepalanya seperti punuk unta tidak akan mencium bau surga.

5. Auratnya sudah ditutupi dengan benar tapi tingkah lakunya tidak mencerminkan sikap seorang muslimah sejati, seperti masih suka bergunjing, berdua-duaan dengan laki-laki ajnabi (bukan mahram), bercampur baur dengan lawan jenis, berhias atau memakai parfum di depan laki-laki ajnabi, mendengarkan musik atau malah bahkan bernyanyi, dan kemaksiatan-kemaksiatan yang lain.

“Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak darinya (wajah dan telapak tangan). Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung (khimar) ke dadanya..." (QS. An Nuur: 31)

“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang aku belum melihat keduanya: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)